Minggu, 28 Oktober 2012
Hari Pahlawan
67 Tahun yang lalu sebuah pertempuran besar terjadi di Surabaya, Jawa Timur,
antara Indonesia dengan Belanda dan sekutunya Inggris. Pertempuran disulut oleh
ultimatum yang dikeluarkan pihak Belanda yang menyebutkan bahwa semua pimpinan
dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di
tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas.
Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945. Ultimatum ini
menghina pemerintah Indonesia itu dengan cepat menyulut kemarahan para pejuang,
maka terjadilah pertempuran besar tersebut. Bung Tomo merupakan salah seorang
pejuang Indonesia yang dengan gagah berani membangkitkan api perjuangan para
pejuang-pejuang kemerdekaan. Seluruh elemen masyarakat ikut ikut berjuang melawan
Belanda dan sekutunya yang terjadi di seluruh kota surabaya. Pertempuran yang
memakan banyak korban jiwa baik dari para pejuang maupun rakyat sipil, dan
hingga saat ini hari itu dikenang sebagai Hari Pahlawan.
Hingga kini perjuangan itu tidak
belum berakhir, namun telah berubah kedalam bentuk perjuangan yang lain.
berjuang tidak dengan mengangkat senjata seperti bambu runcing ataupun senapan.
Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan
yang telah dengan gagah berani mempertaruhkan jiwa dan raga mereka dimasa lalu.
Salah satunya adalah dengan berkarya, melakukan hal-hal positif yang membangun
baik untuk diri sendiri terutama untuk kepentingan bersama, kepentingan bangsa
dan negara. Namun kita harus tetap berhati-hati karena selalu ada pihak-pihak
yang dengan sengaja dengan memanfaatkan “rasa kebangsaan” kita itu untuk
mengadu domba dengan bangsa lain seperti dengan negara tetangga. Hal ini sangat
sensitif, dan kerap kali digunakan oleh pihak-pihak yang tidak menginginkan
perpecahan didalam tubuh bangsa dan negara kita.